Thursday, March 9, 2017

Megah dari Limbah

SINAR matahari sore tampak menerobos di sela-sela ventilasi udara dan jendela yang terbuka. Hiasan dinding dan perabot rumah tangga dari kayu-kayu limbah bernilai seni tampak tertata rapi. Batas  masing-masing ruangan tak banyak yang menggunakan sekat tembok. Beberapa ruangan bahkan dihubungkan dengan jembatan bambu yang dibawahnya dihiasi kolam ikan. Rumah unik nan megah ini tampak begitu sejuk dan asri.

Di pojok rumah, terdapat gasebo indah dengan bahan kayu limbah. Sedangkan dari sisi luar, tampak tembok pagar warna oranye berhiaskan roda-roda dokar. Ada yang ukuran kecil, ada pula yang ukuran besar. "Rumah ini selain yang utama untuk tempat tinggal sekaligus juga merupakan kantor dan showroom".
Menurut sang pemilik rumah, gaya desain arsitektur keseluruhan memang sengaja mengambil konsep model kontemporer. Hanya saja untuk komponen bahan-bahannya sengaja menggunakan bahan alami. "Bahan yang dominan saya pakai untuk membangun rumah ini ada 2 yakni batu bata dan kayu limbah. Bahan tersebut saya dapatkan dari lokal Yogya saja," ungkap bapak 3 putra ini.

Bagi Aris Susanto, dalam membangun rumah ia tidak mau asal jadi. Semua harus dipertimbangkan dengan matang. Antara rumah dan aktifitas bisnisnya semua harus menyatu. Hingga lahirlah konsep rumah yang sekaligus juga sebagai kantor dan showroom furniture.

"Saya membangun rumah ini pasca bencana gempa tahun 2006. Model pembangunannya gambar jalan yakni sedikit demi sedikit hingga selesai secara keseluruhan," jelas warga Kweni Panggungharjo Sewon Bantul ini.
Rumah yang menempati tanah seluas kurang lebih 1000 m2 ini juga tampak asri dengan beberapa spot taman yang sengaja dihadirkan di dalam kompleks rumah. Ruang terbuka berupa taman ini menambah sejuk suasana rumah.


Rumah yang didesain 3 lantai ini untuk lantai dasar diperuntukkan sebagai showroom dan kantor. Kemudian lantai 2 khusus untuk tempat tinggal. Di lantai 2 ada ruang keluarga, ruang tamu, ruang belajar, ruang santai anak-anak dan ada 4 kamar.

"Limbah kayu yang saya gunakan untuk membangun rumah ini antara lain dari bantalan rel kereta api yang sudah tidak terpakai lagi. Contoh aplikasinya saya pakai untuk membuat gasebo dan pintu gerbang. Limbah kayu jati saya pakai untuk membuat tiang lampu, kemudian limbah akar saya buat jadi kursi dan meja".

No comments:

Post a Comment